Translate

Selasa, 18 Juni 2013

Kumpul....

Minggu siang 16 Juni 2013 rumah kami penuh dengan tawa canda. Selepas makan siang bersama anak-anak berlari-lari di dalam dan di luar rumah. Keceriaan nampak di wajah mereka. Maklum, kesempatan seperti ini jarang mereka rasakan.
Meski sebagian besar anak-anak sudah saling mengenal namun kebersamaan dalam canda ria sulit mereka dapatkan karena perbedaan jarak tempat tinggal di antara mereka.



Acara kumpul keluarga hari ini tidak didesain secara khusus. Awalnya, salah seorang kakakku memberi tahu bahwa salah seorang keponakan kami yang tinggal di negeri tetangga, Malaysia, sedang berlibur ke Jakarta. Mereka berencana untuk berkunjung ke Sunter, tempat tinggal orang tua kami.
Aku ditawari apakah mau bertemu atau tidak dengan keponakanku tersebut. Tentu saja kujawab mau! Sudah sangat lama aku tidak bersua dengan keponakanku tersebut. Terakhir melihatnya saat ia masih balita. Sejak ibunya berpisah dengan adikku (yang kini sudah almarhum), kami menjadi jarang bersua.

Spontan aku tawari saja bagaimana bila pertemuan dilakukan di rumahku. Aku berjanji akan menyajikan masakan sesuai pesanan mereka hehehe.
Kakakku kontan setuju. Ide bagus katanya. Kebetulan beberapa anggota keluarga yang lain memang sudah berencana untuk berkunjung ke rumah kami. Maka, jadilah kami berkumpul di hari minggu itu.

Minggu pagi aku masih menyempatkan bermain tenis bersama teman-teman sebagaimana biasanya. Sekitar jam 10 pagi aku kembali ke rumah. Sebelum mandi, kusempatkan untuk mengelap bodi mobil karena esok senin akan kupakai ke luar kota.
Saat kubersiap untuk mandi selepas mengelap mobil, terdengar suara klakson sepeda motor. Ternyata adikku dan keluarga kecilnya telah tiba di depan rumahku.
Selang tak lama kemudian, rombongan keluargaku dari Sunter pun tiba. Setelah menyapa mereka aku segera izin untuk mandi.

Satu jam kemudian rombongan ipar kami pun tiba dengan menggunakan taksi. Maka semakin ramailah isi rumah di siang hari itu. Masakan yang telah disiapkan oleh istriku segera saja kami santap bersama.
Dan selesai makan siang, kami pun bercengkrama....
Sebuah minggu yang indah....

Minggu, 09 Juni 2013

Kondisi terkini tanaman kami....


Semakin hari semakin terlihat hijau pekarangan kami. Sejak ditumbuhi rumput gajah mini yang mulai merebak, pekarangan yang sebelumnya nampak gersang kini hijau royo-royo. Pemandangan ini membuat sedap di pandang mata.
kelengkeng varietas diamond river
 
Beberapa tanaman yang kami tanam pun semakin terlihat subur. Pohon pucuk merah di sepanjang pagar sudah memulai meninggi. Dua pohon kelengkeng pemberian seorang sahabat yang kami tanam di pekarangan pun mulai tumbuh daun-daun barunya. Begitu pula dengan tanaman-tanaman lainnya.
Semuanya membuat suasana pekarangan benar-benar hijau!
kelengkeng varietas puanrai


Suasana ini membuat aku dan keluarga betah berlama-lama di pekarangan... Kami pun bertekad untuk menambah jenis tanaman di pekarangan tersebut, khususnya yang berada di dalam pot.
Entah sudah ada berapa puluh atau ratus tanaman yang ada di rumah kami....

Nyantai....

Setiap sabtu dan minggu pagi aku selalu menyempatkan diri bermain tenis lapangan bersama teman-teman alumni. Kegiatan ini sudah berlangsung hampir 3 tahun.
Selain untuk menggerakkan tubuh, kegiatan ini juga sebagai ajang silaturahmi mingguan. Di sela-sela permainan, kami bisa bercanda tawa dan kadang membicarakan hal-hal yang ringan.
Kami sepakat untuk tidak membicarakan hal-hal berat, seperti pekerjaan kantor, selama kami berada di lapangan tenis.

Sabtu kemarin, selepas bermain tenis dan setelah tiba di rumah, kugunakan siang itu untuk nyantai di tepi kolam kecil. Siang itu kebetulan cuaca cerah dan tidak terlalu panas.
Setelah memberi makan kucing peliharaan kami, aku nongkrong di pinggir kolam sembari memberi makan ikan nila yang terlihat asyik berenang di sana kemari.


Kunikmati benar suasana siang itu. Rasa damai menghampiri perasaan dan pikiran ku. Tenang rasanya.
Tak lama kemudian, istriku ikut bergabung. Untuk menambah suasas rileks, ia membuatkan secangkir kopi hitam dan roti panggang sebagai kudapan.
Betapa nikmatnya siang itu......

Kamis, 06 Juni 2013

Syukuran alakadarnya untuk Mas Icud

Dua minggu lalu kami sedikit memaksakan untuk membuat acara syukuran yang dikemas dalam acara hakekahan untuk Mas Icud, putra kedua kami.
Sedikit memaksakan? Ya, karena kondisi keuangan yang sebenarnya sedang terbatas memaksa kami untuk mulai membenahi sisi pengeluaran rumah tangga. Namun, untuk acara yang satu ini kami pandang tidak ada salahnya bila dipaksakan.
Di samping karena memang kewajiban yang seharusnya kami tunaikan sejak belasan tahun lalu, juga karena kami memandang perlu melakukan syukuran khusus bagi putra kami tersebut.
Kebetulan, kami masih ada sisa dana hasil penarikan dana investasi pendidikan anak setelah dikurangi untuk pembelian dua buah sepeda motor.

Kami memesan dua ekor kambing yang tentu saja telah diolah dalam bentuk masakan. Sebagian berupa sate dan sebagian lagi berupa sop. Humm yummi.....!
Pengolahnya adalah seorang haji yang berprofesi sebagai penyedia masakan hakekah dan acara lainnya. Tinggalnya pun tidak jauh dari kediaman kami.


Hari itu, kami mengundang teman-teman Mas Icud untuk makan bersama di rumah kami. Namun hingga menjelang siang, belum nampak satu pun yang datang. Rupanya mereka masih kelelahan akibat nonbar (nonton bareng) pertandingan final liga champion di sekolah dini hari tadi.
Menjelang sore barulah mereka mulai berdatangan.

Sebagian masakan kami kemas dan kami bagikan ke rekan-rekan kami lainnya. Semoga saja niat dan kegiatan kami ini mendapatkan keberkahan dari Nya. Aamiin...