Translate

Minggu, 19 Mei 2013

Mempercantik Taman....

Akhirnya.....kami punya juga pekarangan dengan taman yang cantik. Cantik menurut pandangan kami, lho! Karena kalo dibandingkan dengan taman-taman cantik yang kami lihat di internet, taman kami tersebut nggak ada apa-apa nya!

Setelah beberapa minggu mengatur dan mendesain berdasarkan ide-ide spontan, kini pekarangan kami sudah mulai tampak hijau. Pekarangan yang sebelumnya didominasi oleh tanah liat berwarna merah kini telah terhampar rumput gajah mini di atasnya. Hamparan rumput ini menemani kolam mungil memanjang bagai selokan yang berada di sepanjang dinding samping rumah.
Di beberapa sudut pekarangan, ditumbuhi berbagai jenis tanaman hias. Ada tanaman hias yang memang baru di tanam dan selebihnya adalah tanaman hias lama milik kami. Tanaman dalam pot, kami tata di bagian sisi pekarangan. Beberapa tanaman pot lainnya kami letakkan di taman mungil dalam rumah.
Satu pohon klengkeng pemberian seorang sahabat dari Mataram dan sebuah pohon kedondong, kami geser untuk memberi ruang bagi tanaman hias. Sedangkan satu tanaman klengkeng lainnya, berada tetap ditempatnya.
Untuk menambah apik pekarangan tersebut, kami buat pula setapak "jalan batu". Fungsinya, selain untuk mempercantik taman, juga untuk refleksi telapak kaki.
  


Sabtu, 11 Mei 2013

Rumput Gajah Mini

Demi mendapatkan nuansa hijau pada lahan di halaman rumah kami, akhirnya kami putuskan untuk mengorek kembali tabungan yang jumlahnya sangat-sangat tipis.
Kali ini dana tersebut kami gunakan untuk mempercantik halaman dengan menanam rumput gajah mini. Semuanya demi mendapatkan nuasa hijau agar halaman semakin terlihat apik dan segar.

Penanaman rumput gajah mini ini memang sekuen berikutnya dari rencana yang telah dibuat. Setelah kolam ikan berbentuk selokan terbentuk, maka agar tanah liat yang ada di sisi kolam tersbeut tidak mengganggu pemandangan maka segera harus ditutupi dengan rumput.
Apalagi tanah tersebut begitu liat saat basah dan sangat keras saat kering. Hanya penanaman rumput yang dapat memberikan solusi keliatan dan kekerasan tanah tersebut.

Penanaman rumput kami serahkan kepada tukang kebun keliling yang menjadi langganan kami. Mereka juga yang membuat kolam ikan. Sebenarnya ada keinginan kami untuk menanamnya sendiri. Namun karena kami sama sekali tidak memiliki pengalaman dalam hal ini, maka dengan terpaksa kami hanya bisa menjadi mandor dan menyerahkan pekerjaan kepada orang lain.
Dan agar aku mengetahui cara kerja para tukang kebun tersebut, maka kuperhatikan dengan seksama bagaimana mereka mengerjakannnya.
Ya, siapa tau suatu saat aku bisa mengerjakannya sendiri. Entah untuk kebun di mana.... Yang pasti dengan melihat, aku mendapatkan banyak pengalaman dari pengamatan tersebut...

Kamis, 09 Mei 2013

Kolam Ikan Tipe Selokan

Keinginan kami memiliki kolam ikan dengan bentuk menyerupai selokan akhirnya terwujud. Dengan biaya kurang dari 5 juta, kolam yang memanjang di sepanjang sisi kanan dinding luar rumah ini telah terbentang.
Dibutuhkan waktu pengerjaan sekitar 6 hari oleh dua orang tukang penjual tanaman langganan kami.
Desainnya sangat-sangat sederhana. Bentuk selokan kami pilih karena bentuk ini rasanya yang paling pas buat kami untuk menambah keindahan halaman rumah.
Kini, masih ada satu pe-er kami dalam rangka mempercantik halaman, yaitu penanaman rumput gajah mini di atas lahan yang masih berupa gundukan tanah merah liat.
Tekad kami, halaman harus hijau! Dan penuh dengan berbagai jenis tanaman!

Kemarin kamis, kolam tersebut kami isi dengan 85 ekor ikan patin yang kami beli dari kios penjual ikan hias. Inginnya sich mengisi dengan ratusan ekon ikan. Tapi berhubung adanya cuma sebanyak itu, ya sudah hanya sejumlah itu yang bisa kami beli.
Agar tidak hanya satu jenis ikan, rencana kolam tersebut akan kami isi pula dengan ikan nila.
Aku tidak tahu apakah nila akan bisa bertahan di kolam yang airnya tidak mengalir?
Saat di Jogja aku pernah bereksperimen dengan ikan jenis ini untuk kolam yang tidak airnya tidak mengalir. Hasilnya, tidak bagus! Banyak yang mati. Hiks.
Dari tiga jenis ikan yang aku pelihara saat itu (Nila, Emas, dan Bawal) hanya bawal yang mampu bertahan....

Aku juga sedang mencari informasi dimana tempat penjual ikan bawal. Bila ada, tentu akan kuisi juga kolam tersebut dengan ikan berbentuk pipih tersebut.

Selasa, 07 Mei 2013

2 Mei (2013) yang Manis dan Pahit.........

Tanggal 2 Mei adalah tanggal kelahiran anak kedua kami. M. Irsyad Khoiri Salim. Usianya kini 14 tahun. Kami tidak merayakan apa-apa untuk tanggal istimewanya ini. Sekedar ucapan selamat saja yang kami berikan di pagi hari.
Pagi itu ia ku cium pipinya dan kupeluk seraya memberikan ucapan selamat ulang tahun. Kubisikan di telinganya, "hadiahnya besok-besok ya Mas...."
Ia hanya tersenyum membalas kata-kataku.

Siang harinya, aku izin keluar kantor untuk menuju bank Mandiri terdekat dari kantorku. Tujuannya adalah melakukan penarikan dana investasi yang aku simpan di sebuah lembaga asuransi yang bekerja sama dengan sebuah bank pemerintah.
Di sana aku dilayani oleh seorang financial advisor. Segera kuberikan identitasku. Tak lama ia menginformasikan bahwa kedua polis yang aku sodorkan bernilai 26 juta lebih, masing-masing!
Alhamdulillah..............dengan hanya membayar 250ribuan per orang per bulan, nilainya menjadi sebesar itu setelah 6 tahun lebih. Apalagi ada tanggungan kesehatan pula di sana.
Kalau nabung sendiri sebesar itu, rasanya uang tersebut tidak akan pernah bisa terkumpul. Maklum, pasti ada saja kebutuhan yang "memaksa" kami mengambil uang tersebut hehehehe..

Ketika ditanya berapa dana yang akan kuambil? Spontan kujawab 20juta, masing-masing.
Tidak butuh lama untuk memproses administrasi penarikan dana. Yang lama adalah waktu pencairannya. Dibutuhkan waktu paling lama 7 hari katanya. Hiks!
Ya sudah, mau diapain lagi!

Niatku mengambil dana tersebut adalah membeli sebuah sepeda motor baru untuk anakku yang hari ini berulang tahun. Sisanya akan kupakai untuk membiayai anak pertamaku yang akan masuk keperguruan tinggi tahun ini....
Itulah kisah manis di hari ini...

Siang hari, ba'da sholat dzuhur, istriku mengirim sebuah pesan singkat via bebe. Isinya: pahit!
Ia mengabarkan bahwa anak keduaku telah di tipu di jalan dan motor yang dikendarainya berhasil dibawa orang yang menipunya! Gubrakkkk!!!
Saat itu ia akan menuju rumah kawannya. Apes....! Huh...bener-bener apes!!!
Ini adalah kisah ke tiga kalinya ia menghilangkan barang! Ia pernah tertipu mirip seperti hari ini. Sebuah sepeda polygon melayang berpindah tangan! Kedua, sebuah sepeda merek yang sama kembali hilang! Kali ini bukan karena ditipu tetapi karena ia memarkirkan sepeda tersebut tanpa dikunci di depan sebuah warnet! Sungguh ceroboh!!!! Dikiranya semua orang punya hati yang baik. Yang tidak akan mengambil barang yang bukan miliknya, kali??!!!!
Padahal aku sudah memberikan sebuah rantai dan kunci gembok untuk mengunci sepeda tersebut.
Hari itu ia tidak membawa rantai maupun kunci gembok. Huh dasar ceroboh!!!

Kejadian di atas adalah kejadian dua tahun lalu kalau tidak salah. Saat itu postur tubuhnya masih mungil dan masih terlihat sebagai seorang anak kecil.
Lah kalau sekarang ia sudah terlihat lebih dewasa. Bahkan tinggi badannya sudah melebihi diriku.
Dengan postur seperti itu ternyata ia tetap saja masih bisa dibohongi orang!!! (tepok jidat)

Mendengar kejadian tersebut spontan aku marah besar, mengingat ini adalah kejadian ketiga kalinya ia menghilangkan sebuah barang!!!
Meskipun aku agak lega karena ia tidak diapa-apakan oleh si penipu. Dan juga motor tersebut di asuransikan!
Bagiku tetap saja ini adalah kesalahan besar yang tidak boleh terulang lagi!
Aku pun memberikan peringatan padanya bahwa ia aku hukum tidak boleh membawa motor selama satu tahun!!!!

Kisah sedih ternyata masih berlanjut! Sejak siang hingga sore aku berkomunikasi via bebe dengan seorang kawanku yang menjadi sales agent asuransi.
Setelah bercakap-cakap cukup intens akhirnya didapati kesimpulan bahwa polis asuransi motor tersebut tidak bisa di klaim! Alasannya karena si pengendara, saat terjadinya kehilangan, tidak atau belum memiliki SIM...!!! Gubraakkkkkkkkkkkkkkk...........!!!
Kecewa berat aku dengan kondisi tersebut! Rasa marahpun muncul. Aku tidak akan menggunakan jasa asuransi tersebut lagi....!!

Keesokan harinya, aku merenungi kembali kejadian tersebut. Aku harus instropeksi diri. Aku harus mengambil hikmah dari kejadian ini.
Dan kembali belajar tentang ikhlas....!!!!