Translate

Kamis, 08 Agustus 2013

Puasa dan Lebaran 2013

Alhamdulillah kami kembali dipertemukan dengan bulan yang penuh berkah, bulan Ramadhan yang suci. Dan alhamdulillah satu bulan penuh berpuasa pun dapat kami jalani. Hanya di kecil saja yang sama sekali belum mampu berpuasa. Semoga tahun depan ia bisa bergabung dengan kami untuk ikut semampunya menjalankan ibadah puasa.... Amiin.... Dan semoga pula kami masih diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk dapat bertemu kembali dengan bulan puasa di tahun yang akan datang. Amiin Yaa Rabbal'alamiin....

Puasa tahun ini aku lebih banyak disibukkan dengan kegiatan kantor yang memerlukan waktu dan tenaga yang lumayan. Saking banyaknya pekerjaan (karena dikejar deadline) hampir 2 minggu berturut-turut aku berbuka puasa di kantor bersama teman-teman kantor. Bahkan tidak jarang aku pulang saat larut menjelang.
Sedangkan istri dan anak-anak ku lebih banyak menghabiskan waktu berpuasa di rumah. Sesekali mereka melakukan iktikaf bersama teman-temannya.

Lebaran tahun ini jatuh pada hari kamis, 8 Agustus 2013. Hampir semua golongan dalam agama kami merayakan pada hari yang sama. Tanggal tersebut sekaligus mengingatkan kami pada hari berpulangnya bapakku tercinta. Memang ia tidak wafat persis pada tanggal tersebut. Beliau meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2006. Namun setiap masuk bulan Agustus, aku selalu teringat akan jasa-jasa beliau selama mendidik diriku. Dengan penuh ketelatenan dan sedikit "keras", beliaulah yang "memaksa" aku untuk menyenangi dunia hitung-menghitung yang akhirnya membuat aku menyukai matematika dan ilmu sepadan lainnya. Sungguh luar biasa perjuangan beliau!
Semoga Allah memberikan kelapangan dan keterangan kuburnya.... Dan semoga Allah memberikan tempat yang sangat layak di sana.... Amiin.....

Lebaran kali ini adalah lebaran pertama kami di rumah kami yang baru kami tempati sekitar 7 bulan. Meskipun dah selama itu kami tinggal di sini namun kami masih tidak mengenal banyak tetangga. Maklum lingkungan komplek rata-rata memang seperti itu. Kami hanya mengenal beberapa tetangga saja...
Oleh karenanya, saat kami selesai menunaikan sholat ied di masjid komplek, kami hanya menyambangi satu rumah saja yang berada di samping kiri kami. Tetangga yang sebenarnya lebih akrab dengan kami berada di bagian belakang rumah namun yang bersangkutan merayakan lebaran di kampung halaman tahun ini.

Selesai bersilaturahmi dengan tetangga dekat rumah kami segera meluncur ke komplek dinas lama kami yang berjarak kurang dari 2 km. Di sana masih tinggal beberapa kepala keluarga. Sayang tidak banyak yang juga dapat kami temui karena sebagian dari mereka tengah keluar rumah bersilaturahmi di tempat lain.
Dari komplek tersebut, dengan berboncengan sepeda motor, kami meluncur ke komplek yang lain yang jaraknya juga tidak terlalu jauh. Di sana tinggal mantan boz yang yang saat ini sudah memasuki masa pensiun. Beliaulah yang juga telah memberi warna dalam pola kerjaku dan juga sikap dalam bekerja. Banyak hal yang dapat kupelajari dari kepemimpinan beliau saat itu. Bahkan sebagian pola kerja ku banyak yang terilhami dari sosok beliau.

Kami tak bisa berlama-lama di rumah beliau karena kami juga harus segera menyambangi keluarga besarku yang ada di Sunter, Jakarta Utara. Jarak dari rumah ku ke sana lumayan jauh. Bila melalui jalan toll, rata-rata waktu tempuh sekitar 1 jam. Kami pun segera pamit dan pulang ke rumah.

Saat kami meninggalkan komplek, kemacetan langsung menghadang! Rupanya sebagian besar warga tengah melakukan perjalanan baik menggunakan kendaraan ataupun berjalan kaki untuk bersilaturahmi dengan sanak keluarga mereka. Untuk menuju pintu gerbang toll yang biasanya hanya ditempuh kurang dari 20 menit, kali ini kami tempuh hampir 1 jam!
Di jalan toll pun sama saja! Dan mirip sekali dengan kepadatan lalu lintas di hari kerja biasa! Sungguh luar biasa ibukota ini. Dan, akhirnya, untuk mencapai Sunter waktu yang kami butuhkan adalah 2,5 jam! Huff....

Sore hari hujan mengguyur Jakarta dan sekitarnya. Namun tidak mengurangi semangat kami (aku dan keluarga besar) untuk mengunjungi kakak kandung Ibuku yang tinggal di pemukiman di Mangga Dua. Suasana seperti ini hanya bisa kami rasakan setahun sekali saja. Saat kami duduk dan bercengkerama di sana, rasanya seperti baru kemarin kami datang ke rumah nan mungil tersebut. Padahal hal itu kami lakukan saat lebaran tahun lalu!

Minal aidin wal faizin...........mohon maaf lahir dan batin......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar